Breaking News

Cak Nun dan Dimas Kanjeng

Kisah ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh penulis yang mana kisah ini terjadi saat Musyawarah Kerja MWC NU Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya di daerah Pacet, Mojokerto.

Pada malam hari, seorang teman saya yang bernama Amir Faizal mengajak untuk makan Pangsit yang ada di daerah sekitaran Pacet. Lalu kami (Saya, Achnaf, Amir dan Sumri) berangkat menyusuri jalan yang menjadi daerah wisata tersebut. Setelah setengah jam kami berputar-putar mencari pangsit, dan sebab waktu yang sudah larut, akhirnya kami menemukan warung bakso yang dengan terpaksa kami mampir ke warung tersebut demi memuaskan hasrat keinginan kami.

Setiba sampai di warung tersebut, kami bertiga mendapati dua orang termasuk sang penjual. Untuk menghangatkan suasana, kami bertiga berbincang-bincang yang membuat suasana menjadi hangat.

"Sampean tahu, orang yang bisa menggandakan uang ?" tanya si penjual tersebut.

"Siapa pak emangmya ?" jawab saya dengan pura-pura tidak tahu.

"yaitu Kyai Kanjeng" jawabnya.

Jawaban tersebut membuat kami tertawa terpingkal-pingkal sebab seperti yang diketahui, Kyai Kanjeng merupakan Grup sholawat binaan KH.Ahmad Ainun Nadjieb yang biasa dipanggil dengan nama Cak Nun, sedangkan nama yang dimaksud oleh si penjual bakso adalah Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.