Breaking News

Menjadi Manusia Unik

Coretan Ichwan,
Manusia merupakan makhluk sempurna yang terlahir di dunia. Sempurna dalam artian manusia dibekali dengan bentuk dan fungsi yang berguna dalam mengarungi deras kehidupannya. Manusia pun memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki manusia lain.
Berbagai perhatian terhadap manusia itu sendiri sebenarnya telah dimulai pada Renassaince, dan mencapai puncaknya dengan munculnya humanisme dan eksistensialisme di mana manusia selalu menjadi objek pembahasan.
Perhatian terhadap manusia juga pada akhirnya terbagi dalam berbagai bidang. Ada ilmu Psikologi yang membahas tentang jiwa manusia, ada ilmu sosiologi yang membahas tentang interaksi manusia, ada ilmu antropologi yang membahas tentang kebudayaan manusia dan masih banyak pecahan ilmu yang secara spesifik membahas tentang manusia.
Lalu jika manusia hidup dalam sebuah komunitas, lantas apa yang membedakan antara satu individu dengan individu yang lain? pertanyaan seperti itu yang selalu muncul dalam pikiran saya.
Jika kita mengacu pada struktur kesadaran yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, sesungguhnya manusia terdapat tiga hal yang membentuk karakter kepribadiannya, yaitu "Id", "Ego" serta "Superego".
Id berarti bicara tentang identitas seseorang, sebuah karakter khusus ada di dalam Id. Ego merupakan pelaksana daripada Id, atau lebih populernya kita sebut Id sebagai sebuah konsep dasar, sedangkan ego adalah pelaksana konsep tersebut agar menjadi sebuah tindakan.
Setiap orang memiliki Id yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut membuat manusia menjadi makhluk yang tiada duanya. Perbedaan tersebut menjadi ciri khas dari tiap individu sehingga individu-individu yang ada akan mengingat ciri khas individu.
Sedangkan Superego sendiri merupakan sebuah instansi yang berada di atas ego (oleh sebab itu dinamakan Superego). Lebih jauh superego merupakan observasi diri, kritik diri, larangan dan tindakan reflektif lainnya yang dibentuk semasa anak-anak melalui jalan internalisasi. Superego inilah yang pada akhirnya memberikan batasan-batasan terhadap ego kita.
Lantas, kenapa penulis menekankan agar menjadi manusia yang unik?
"Aku ingin hidup seribu tahun lagi". Sebuah petikan puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan keinginan kuat dari sang penyair untuk hidup seribu tahun lagi. Mungkinkah?
Tentu kita masih ingat bahkan sangat ingat dengan nama Bung Karno, Gus Dur, Cak Nur dan yang lainnya yang walaupun telah tiada, tetapi namanya tetap diingat oleh penduduk negeri ini. Tokoh-tokoh yang memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Jika dapat penulis simpulkan, mungkin itulah yang dinamakan "hidup seribu tahun lagi", walaupun nantinya kita telah tiada, tetapi nama mereka tetap hidup di hati setiap manusia.
Tetapi dalam menjadikan diri sebagai manusia unik, kita harus menjaga eksistensi yang lain termasuk juga norma normatif atau pun adat yang berlaku di mana kita berada, sehingga -meminjam bahasa kaum strukturalis- bahwa manusia tidak sepenuhnya bebas sebab masih terikat dengan berbagai instrumen yang mengitarinya.
Di akhir tulisan ini, Penulis hanya bisa berpesan kepada para pembaca "Jadilah manusia unik!"

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.